Mesuji (DELIKKASUS) Dampak pandemi covid-19 di Indonesia semakin meningkat tiap harinya dengan cakupan wilayah terdampak yang semakin meluas, sehingga berdampak pada aspek sosial ekonomi di seluruh Indonesia. Begitu halnya juga dengan pembangunan infrastruktur yang memiliki tantangan tersendiri akibat dampak Covid-19.
Adapun tantangan dalam pembangunan infrastruktur saat pandemi Covid-19 adalah pada sisi pendanaan dan skala prioritas. Di sisi pemerintah, adanya kebijakan realokasi anggaran untuk penanganan kasus Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini.
Hal tersebut ikut mempengaruhi jadwal pembangunan proyek infrastruktur yang semestinya dapat dimulai. Dengan keterbatasan pendanaan yang ada, perlu dilakukan reprioritisasi jenis proyek yang akan dibangun sehingga beban pembangunan tidak terlalu besar dan tidak menjadi fiscal burden pada masa mendatang.
Ditengah pandemi ini dan upaya yang dilakukan untuk menanggulanginya, Pemerintah Desa Sepang tetap merealisasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun Anggaran 2021 Rp. 929.002.000 sebagaimana biasa.
Salah satu diantaranya pada Bidang Pembangunan Desa yang menyasar proyek prioritas pembangunan infrastruktur dengan pola swakelola dan dikerjakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) pada pembangunan fisik tahun 2021.
Proyek pembangunan fisik Desa sudah dimulai dikerjakan dari awal tahun 2021. proyek tersebut adalah Jalan Rabat Beton, Gorong-gorong, Air Bersih, Pemeliharaan Sarana Kantor Desa, Lapangan Desa, dan Rabat Beton. Lokasi proyek pembangunan fisik tersebut terdiri dari proyek.
Kepala Desa Telogo Rejo Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji, Lampung, menyampaikan bahwa pengerjaan proyek pembangunan fisik dalam situasi pandemi Covid-19 tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah pekerja.
Progres proyek pembangunan Desa Telogo Rejo menggunakan Dana Desa Anggaran 2021 telah mencapai 95% pengerjaannya dari proyek yang telah ditetapkan.
“Pemdes Telogo Rejo masih mampu merealisasikan anggaran pada bidang pembangunan desa meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 dan beberapa anggaran telah di recofusing untuk penangan Covid-19,” tambahnya.
Untuk penanganan covid-19 didesa Telogo Rejo sudah banyak yang dilakukan oleh pemerintahan desa salah satunya sarana prasana contonya mencuci tangan memakai sabun, masyarakat Jati Indah difasilitasi tempat cuci tangan menggunakan sabun.
Pemerintah pusat adanya program bantuan tunai langsung (BLT) jadi dana desa diwajibkan juga membantu masyarakat yang belum mendapatkan bantuan berupa uang dari pemerintah, dengan demikian desa Telogo Rejo memberikan bantuan BLT DD kepada masyarakat sesuai kapasitas keuangannya.
Selain BLT-DD masyarakat Desa Telogo Rejo menerima bantuan seperti, PKH, BPNT, BST dan lainnya, dari pemerintah pusat maupun daerah agar meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat dan terhindar dari kemiskinan.
Harapan Kades yang lebih penting masih banyak PR kita hadapin antara lain pembangunan insfrastruk seperti jalan kabupaten, jalan desa dan sarana prasana lainnya perlu pemikiran ekstra dan fokus, kedepannya kepada pemerintah bisa memberikan pembangunan insfrastruktur secara adil, merata kepada desa-desa Kabupaten Mesuji, tegasnya.
Tidak lupa terima kasih seluruh masyarakat yang sudah membantu dan mendukung, serta aparatur desa, Babinsa, Babinkamtibmas serta tokoh agama, tokoh ulama, karang taruna, Ketua TP PKK, atas kerja keras dan kesolitan, kekompakan yang sudah membantu roda pemerintahan desa kita ini dan sudah terealisasi 95 persen. (Andika/Asep)