Tulang Bawang ( DELIKKASUS) Pemerintah sudah mengucurkan anggaran ratusan triliun untuk program Dana Desa (DD) diseluruh desa di Indonesia, namun uang sebanyak itu rupanya belum dimamfaatkan secara optimal oleh pengambil kebijakan desa, terutama oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dilansir dari Tirto.id, dalam rapat terbatas di Istana Jakarta, Presiden Joko Widodo mengatakan ada 2.188 BUMDes mangkrak alias terbengkalai dan ada 1.670 BUMDes berjalan tapi belum optimal memberikan kontribusi menggerakan ekonomi desa. Oleh karnanya, dia mengatakan BUMDes harus di Revitalisasi, salah satu caranya adalah dengan masuk ke sektor-sektor produktif, seperti bisnis pasca panen atau pariwisata.
Salah satu BUMDes/BUMKam yang mangkrak adalah BUMKam yang ada di Kampung Rejosari, Kecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang, pengelolaanya bekerja serampangan, yang pengelolaan BUMKamnya dikelola oleh orang dekat dan keluarga Kepala Kampungnya sendiri, dan terindikasi kuat ada praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Saat ini pengelolaan BUMKam di Kampung Rejosari mangkrak, tidak beroperasi, tidak menyampaikan laporan, pendirianya tidak didukung dengan studi kelaikan, tidak tertib dalam tata kelola usaha serta administrasi, disini kami menilai pengelolaan BUMKam di Kampung Rejosari tidak dikelola oleh orang yang berkopeten, bidang usaha BUMKam yang ternyata tidak sesuai dengan potensi unggulan kampung.
Saat ditanya bagaimana perkembangan BUMKam yang ada di Kampung Rejosari, yang sudah beberapa tahun ini mangkrak dan dananya tidak jelas kemana arahnya, Nano Alamsyah kepala Kampung Rejosari menjawab;
“Saya tidak tau, saya lupa, karna itu sudah lama, yang saya ingat saat ini cuma ada alat mesin pengiling singkong,” jawabnya.
“Coba nanti saya tanyakan lagi dengan pihak pengurusnya,” tambah Nano.
Perlu diketahui juga bahwa saat ini kepengurusan BUMKam di Kampung Rejosari tidak jelas alias bubar. Salah warga masyarakat yang namanya enggan untuk ditulis mengatakan bahwa, “Kepengurusan BUMKam di kampung ini tidak jelas mas, sepertinya sudah bubar, saya gak tau siapa ketuanya sekarang, yang pasti dulu BUMKam itu dikelola oleh pak carik (Sekretaris Kampung) dan ibunya pak lurah Nano,” ungkapnya.
Diberitakan juga sebelumnya terkait adanya dugaan Korupsi tentang realisasi kegiatan pembangunan Dana Desa (DD) di Kampung Rejosari selama Nano Alamsyah menjabat sebagai kepala Kampungnya, Ketua Ormas PEKAT IB (Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu) Junaidy Arsyad dan tim, saat ini sedang menggali data dan informasi dan akan segera melaporkanya ke pihak Kejaksaan Tulang Bawang.(TIM/BERSAMBUNG)